Deporter
(dalam Aunurrahman,125:2010) mengemukakan bahwa studi-studi menunjukkan bahwa
siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang, serta ramah,
dan mereka memiliki peran di dalam pengambilan keputusan. Bilamana siswa merasa
tertantang dalam suatu pelajaran, maka ia dapat mengabaikan aktivitas lain yang
dapat mengganggu kegiatan belajarnya.
Model-model
pembelajaran yang menempatkan siswa hanya menerima saja apa yang diberikan atau
disampaikan oleh guru, memiliki kadar keterlibatan mental yang sangat rendah.
Dalam pandangan knstruktivisme semua pengetahuan yang kita peroleh adalah
kontruksi kita sendri.
Dalam
kaitan dengan prinsip-prinsip tantangan ini diharapkan guru secara cermat dapat
memilih dan menentukan pendekatan-pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat
memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar
Beberapa
bentuk kegiatan berikut yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk menciptakan
tantangan dalam kegiatan belajar (Aunurrahman, 127:2010) yaitu;
1. Merancang
dan mengelola kegiatan inquiry dan ekperimen.
2. Memberikan
tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa.
3. Mendorong
siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran.
4. Mengembangkan
bahan-bahan pembelajaran yang menarik.
5. Membimbing siswa menemukan fakta, konsep,
prinsip dan generalisasi.
6. Merancang dan mengelola kegiatan diskusi.
No comments:
Post a Comment