Profil

My photo
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Nama saya Afri Mardicko, dosen di Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Saya putra asli Minang dan Jawa. Suku Minang saya adalah Caniago solok.

Monday, November 2, 2020

Motivasi Belajar

A.      Pengertian Motivasi Belajar

Dalam pembelajaran aktif guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Menurut Praastya (dalamAgus, 162:2011), dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor yang terakhir merupakan faktor yang paling baik.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (Suprijono, 163:2011).

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan. Sebab jika siswa tidak mempunyai motivasi belajar tidak mungkin akan melakukan aktivitas belajar. Segala sesuatu yang menarik minat seorang siswa belum tentu menarik minat siswa yang lain yang tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.

Seseorang yang melakukan aktivitas belajar yang terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi instrinsik. Namun siswa yang tidak mempunyai keinginan belajar, maka dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan.

B.  Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik

  1. Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukannya (Bahri Djamarah, 149:2008). Siswa termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung di dalam bahan pelajaran, bukan keinginan yang lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, hadiah dan lain sebagainya.

  1. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik merupakan kebalikan dari motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar (Bahri Djamarah, 151:2008). Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pembelajaran. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Motivasi ekstrinsik tidak selalu buruk akibatnya. Motivasi ekstrinsik sering digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian siswa atau karena sikap tertentu dari guru atau orang tua. Baik motivasi ekstrinsik positif dan motivasi ekstrinsik negatif sama-sama mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Motivasi ekstrinsik positif seperti diakui, angka, ijazah, pujian, hadiah dan sebagainya yang merangsang siswa untuk giat belajar. Sedangkan ejekan, kasar, celaan, hukuman yang menghina dan lain sebagainya yang berpengaruh negatif renggangnya hubungan guru dengan siswa. Maka jadilah guru yang dibenci siswa. Efek pengiringnya, mata pelajaran yang dipegang guru itu menjadi tidak disukai oleh siswa.       

C.  Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar (Bahri Djamarah, 153:2008):

1.    Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

Seorang siswa melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar pendorong siswa untuk belajar. Berbeda dengan seorang yang berminat belum sampai pada ranah motivasi yang menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai melakukan kegiatan.

2.    Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar

Dalam proses pembelajaran, guru lebih banyak memutuskan menggunakan motivasi ekstrinsik. Tidak pernah ditemukan guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Efek yang tidak diharapakan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan siswa terhadap segala sesuatu di luar dirinya. Selain percaya diri, siswa juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu motivasi instrinsik lebih utama.

Siswa yang belajar berdasarkan motivasi instrinsik sangat sedikit terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sanat kuat. Dia belajar bukan karena ingin mendapat nilai yang tinggi, mengharapkan pujian atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin mendapatkan dan memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya.

3.    Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman

Meki hukuman tetap diberlakukan dalam memacu motivasi belajar, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang lebih senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun juga. Memuji berarti memberi penghargaan atas prestasi kerja seseorang. Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk memberhentikan perilaku negatif siswa. Frekuensi kesalahan diharapkan lebih diperkecil setelah siswa diberi sanksi berupa hukuman.  

4.    Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar

Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh siswa adalah keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah siswa belajar. Jadi belajar merupakan santapan utama siswa.  Dalam kehidupan siswa membutuhkan penghargaan. Dia tidak ingin dikucilkan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepadanya memberikan rasa percaya diri kepada siswa. Perhatian, ketenaran, status, martabat dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi siswa. Semua dapat memberi motivasi bagi peserta didik.

5.    Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

Siswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin belajar bukanlah hal yang sia-sia. Hasilnya pasti akan dirasakan dihari-hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan bukan dihadapi dengan sikap pesimisme, hati yang resah. Melainkan dengan sikap yang tenang dan percaya diri.

6.    Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.

Dalam berbagai hasil penelituan selalu menyimpulkan motivasi mempengaruhi hasil belajar. Tinggi rendahnya motivasi mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa.

D.  Fungsi motivasi dalam belajar

Ada 3 (tiga) fungsi motivasi dalam belajar (Bahri Djamarah, 2008: 157):

1.      Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Awal mulanya ada siswa yang tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari maka muncullah minat untuk belajar. Sesuatu yang dicari itu akhirnya mendorong siswa untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Jadi motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka belajar.

2.      Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap siswa itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini siswa sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga.

3.      Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Siswa yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Siswa dengan tekun akan belajar dan penuh konsentrasi mempunyai tujuann agar yang ingin diketahui/dimengerti itu cepat tercapai.

E.  Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar

Ada beberapa bentuk-bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam mengarahkan belajar siswa (Bahri Djamarah, 159:2008):

1.      Memberi angka

2.      Hadiah

3.      Kompetisi

4.      Ego-Involvement (Harga diri)

5.      Memberi ulangan

6.      Mengetahui hasil

7.      Pujian

8.      Hukuman

9.      Hasrat untuk belajar

10.  Minat

11.  Tujuan yang diakui

 

 


No comments:

Post a Comment

HAKIKAT PEMBELAJARAN

1. Makna Pembelajaran Pada bab 1 kita sudah membahas tentang makna belajar. Supaya belajar dapat terlaksana dengan baik dan maksimal maka ...